Sabtu, 19 November 2011

Bioinformatika didalam Budidaya

Bioteknologi sekarang ini sangat berkembang dengan pesat dan luar biasa. Salah satu bio teknologi yang di unggulkan saat ini adalah bidang rekayasa genetik. Sudah banyak penelitian di seluruh dunia yang berhasil dalam melakukan rekayasa genetik. Mulai dari sayuran transgenetik, sapi hibrida dan budidaya.
 Rekayasa genetika dalam arti paling luas adalah penerapan genetika untuk kepentingan manusia. Dengan pengertian ini kegiatan pemuliaaan hewan atau tanaman melalui seleksi dalam populasi dapat dimasukkan. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik genetika molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Dalam budidaya,khususnya akuakultur sangat membutuhkan adanya rekayasa genetik, karena pada lima tahun kedepan akan memegang peranan penting untuk mensuplai kebutuhan pangan khususnya dari hasil perikanan dimasa depan. Manfaat ditemukannya rekayasa genetic pada budidaya adalah
1.       Meningkatkan derajat kesehatan pada media budidaya
2.       Tersedianya bahan makanan yang lebih melimpah, disini merupakan manfaat untuk manusia dalam memperoleh kebutuhan pangan yang dikususkan pada hasil budidaya perikanan
3.       Tersedianya sumber-sumber energy  yang baru
4.       Proses industi yang lebih murah, karena rekayasa genetic ini dapat di pelajari oleh semua orng dan setiaop orng dapat menciptakan rekayasa genetic sendiri terutama pada budidaya
5.       Berkurangnya polusi di manapun karena rekayasa ini bermanfaat untuk kegitan pemulihan.
Rekayas genetic dalam arti luas yaitu penerapan genetic untuk kemudahan manusia dalam memperoleh sumber daya. Kegiatan ini untuk pemulihan hewan atau tanaman melalui seleksi populasi, dmana kita dapat memilih mana yng bagus dan tidak bagus dalam budidaya. Demikian pula penerapan mutasi buatan tanpa target dapat pula dimasukkan. Walaupun demikian, masyarakat ilmiah sekarang lebih bersepakat dengan batasan yang lebih sempit, yaitu penerapan teknik-teknik biologi molekular untuk mengubah susunan genetik dalam kromosom atau mengubah sistem ekspresi genetik yang diarahkan pada kemanfaatan tertentu.
Obyek rekayasa genetika mencakup hampir semua golongan organisme, mulai dari bakteri, fungi, hewan tingkat rendah, hewan tingkat tinggi, hingga tumbuh-tumbuhan. Bidang kedokteran dan farmasi paling banyak berinvestasi di bidang yang relatif baru ini. Sementara itu bidang lain, seperti ilmu pangan, kedokteran hewan, pertanian (termasuk peternakan dan perikanan), serta teknik lingkungan juga telah melibatkan ilmu ini untuk mengembangkan bidang masing-masing. 

Komponen penting penyusun rekayasa genetic adalah DNA, penemuan stuktur DNA ini menjadi hal yang paling penting karena dari sinilah manusia dapat melakukan kegiatan rekayasa genetic dan menen tukan bagaimana sifat dapat diubah menggunakan komposisi DNA yang polimernya bervariasi.
Pembenihan selektif, yang merupakan pembenihan ikan secara tradisional, pertama kali dikembangkan pada ikan mas ribuan tahun yang lalu. Namun sampai sekarang pembenihan selektif hanya diterapkan pada ikan untuk konsumsi seperti ikan nila, catfish, dan trout sehingga masih banyak ikan budidaya yang pembenihannya seperti di perairan umum. Program pembenihan secara selektif telah memberikan peningkatan hasil dan pendapatan yang setabil contohnya terdapat peningkatan tingkat pertumbuhan 5-20% pada ikan budidaya seperti Salmon, Nila dan catfish.
Manipulasi pada bentuk kromosom merupakan teknik yang bisa digunakan untuk menghasilkan organisme ‘triploid’ yaitu organisme dengan tiga bentuk kromosom dimana biasanya suatu organisme cuma memiliki dua bentuk. Triploid umumnya tidak bisa bereproduksi sehingga ada pemikiran bahwa energi yang dimiliki akan sepenuhnya digunakan untuk meningkatkan perkembangan suatu organisme walaupun belum ada bukti yang menguatkan pemikiran tersebut. Keuntungan triploid lebih terlihat pada fungsi sterilitasnya meskipun tidak mencapai 100%. Contohnya, tiram triploid tidak dapat memproduksi gonad sehingga dapat dipasarkan sepanjang tahun. Hal ini disebabkan produksi gamet (sel kelamin, ovum atau telur pada betina dan sperma pada jantan) membuat tiram yang matang gonad memiliki rasa yang tidak enak.

sumber : 

0 komentar:

Posting Komentar

 
Copyright (c) 2010 pussypussy lovers and Powered by Blogger.